Jumat, 08 Mei 2009

modifikasi vespa

Yang Lagi "Ngetren", Vespa-Vespa Antik

VESPA lansiran tahun 1961, akhir-akhir ini sering mengundang perhatian, karena tampil beda. Ini pula yang dilakukan Dwi Mulyono, yang menyulap vespa antiknya menjadi kelihatan nyentrik. Keanehan itu antara lain dilakukan dengan teknik pengecatan air brush berwarna biru laut dipadu dengan gambar tokoh animasi (kartun) Sylvester dan Tweety di buritan dan Tasmania di sayap depan.

Keunikan lainnya, knalpot asli diganti dengan model racing buatan sendiri yang "menjorok" sampai ke belakang, ditambah lampu depan ditambahi pet. Muli, begitu panggilan akrabnya, mempertegas rombakan vespa usurnya menjadi terasa "galak".

Secara keseluruhan, bodi dan casis Vespa tidak mengalami perombakan. Karena itu, agar tidak dianggap motor tua, pemilik Salza Studio Musik di Jalan PG Madukismo Yogyakarta ini mengubah penampilan. Cat biru laut dipilih merek Sikken. Motif animasi diterapkan pada sayap depan dan buritan.

Meski demikian, ternyata tidak semua komponen yang terpasang asli. Ini terasa pada perubahan sepatu rem roda depan dan belakang standar berukuran delapan inci. Tanpa mengubah dudukan masing-masing, sepatu rem dicopot dan ditukar milik Vespa Super 1976. Hasilnya, rem lebih pakem dan andal, apalagi Muli rela melepas semua jok asli depan dan belakang, dan menggantinya dengan jok Honda C-70. Untuk itu, dibuat dudukan baru di ujung tangki bensin untuk mencantolkan jok. Sayang, hal ini menyebabkan kenyamanan pengendaraan berkurang, karena tidak ada lagi ayunan pegas seperti pada jok Vespa asli.

Dipermak habis

Meski si pinggul bahenol ini terlihat orisinal, tetapi jangan coba-coba mengajaknya balapan. Soalnya, tunggangan milik pemusik ini "dipersenjatai" mesin yang dipermak habis. Kepala silinder dicomot dari Vespa PX. Agar kompresinya meningkat, kepala silinder (cylinder head) dipampas sekitar 0,5 mm. Blok silinder juga dipercayakan pada Vespa PX. Lantas lubang masuk bahan bakar (intake port) di blok silinder diperbesar dua milimeter, agar campuran bensin dan udara bisa lebih cepat. Lalu, lubang-lubang itu diperhalus.

Untuk mengimbangi korekan itu, dicangkokkan piston RX-King lengkap dengan ring pistonnya. Tidak ketinggalan, kruk as (crankshaft) dibalans ulang, dan didukung karburator 24 mm milik PX dan gas spontan berlabel Domino.

Langkah selanjutnya, giliran magnet pengapian yang dibenahi. Magnet asli diganti milik PX. "Soalnya, mampu menghasilkan pengapian yang lebih besar," kata Muli.

Percikan api pun berasal dari kepala busi produk Splitfire. Kabel diadopsi dari buatan Hurricane. Dengan demikian, pengapian sudah sesuai dengan aliran bahan bakar.

Untuk meneruskan tenaga ke roda, Muli tetap mengandalkan girboks standar yang mempunyai tiga tingkatan percepatan. Alasannya, standardnya sudah cukup panjang. Meski demikian, perbandingan gigi diubah menjadi 23:36, agar bisa dicapai top speed yang lebih bagus.

Dari kotak-katik ini, jadilah Vespa modivikasi. Selain tarikannya di trek lurus mampu mencapai kecepatan 150 km/jam, aksesori yang dipakai pun terasa oke. Spion yang kecil buatan sendiri dari barang limbah, dan pelat nomor dibuat setengah lingkaran, menambah keindahan Vespa antik ini.




dudukan Ban Serep 1
Written by Administrator
Image Buat Vespa yang punya laci di depan bisa jadi alternatif masang dudukan ban serep di belakang
Dudukan Ban Serep 2
Written by Administrator
ImageSelain Buat dudukan Ban Serep juga berfungsi sebagai keranjang tempat menyimpan barang bawaan
Kranjang Depan
Written by Administrator
Image
Bumper
Written by Administrator
Image
Seatrim
Written by nino
Image Buat Jok Panjang



Aksesori / Vespa

Wheel dop "VIGANO" : 10''




Rubber Set - Red (for classic Vespa)



side bar ulma (vespa classic)



Mudflaps metalplast




MEMBANGUN VESPA KLASIK

Mendapat bahan Vespa klasik yang bagus, ga berarti jaminan setelah dibangun hasilnya akan sempurna sebab kunci utamanya adalah hasil pengecatan akhir, bila cacat sedikit aja, si semok jadi ga segar diliat apalagi kalo keliru pilih warna. Makanya melakukan pelaburan rona di bodi semok juga harus sesuai aturan tapi kalo dapat barang yg masih muyus dan cat orisinil baru deh kelir asli boleh dipertahankan

Tahap pengecatan menjadi bagian penting yang harus diperhatikan sebelum warna di semprot ke bodi karena ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan

    Supaya mudah melakukannya lepas dulu bagian mesin, lantas tanggalkan seluruh kelengkapan orisinil yang menempel jangan lupa simpan ditempat khusus jangan sampai tercecer atau hilang
    Biar mudah menguliti sisa cat lama copot dan pisahkan bagian yang menempel ke bodi seperti boks, setang, spatbor dan tangki
    Kupas cat sampai dempul terangkat dan tersisa platnya aja, teknik ini bisa pakai semburan api atau dengan soda api. dari sini akan terlihat bagian mana saja yang sudah kropos, biasanya yang rawan adalah bagian dek, spatbor dan sambungan atau lis boks kalo ada yang kropos mending diganti lempengan plat kemudian di las
    Sekalian luruskan joga bodi2 yang penyok karena benturan , intinya nat lurus atau sambungan orisinilnya masih keliatan aslinya dan tidak miring
    Setelah selesai mengelupas cat dan dempul lama siram cairan epoxi tetapi sebelumnya baluri dulu dengan dempul bagian2 yang tidak rata kemudian amplas
    Usahakan lapisan baru yang menempel ke bodi tipis aja lantas diamkan sehari, bila dempul dan amplas tidak rata , setelah disiram epoxi akan nampak cekungan
    Lantas hasil epoxi mulus baru bisa disiram cat dasar beberapa kali sesuai warna yang diinginkan, bila masih ada bagian yg ga rata bisa lapisi dempul lalu ulangi pengecatan sampai benar2 keluar warnanya
    Nah! setelah bodi dibalur cat baru bisa dilapisi pernis selain agar awet karena tahan gores juga mengkilapkan permukaannya, biar klop dan sempurna merk pernis disarankan sesuai cat
    Dalam pemilihan warna untuk Vespa klasik memang tergantung trend dan selera, untuk model klasik bisa pilih kelir solid sebab lekukan tubuh skuter bisa makin seksi….

pisahkan bagian yang menempel ke bodi seperti boks, setang, spatbor dan tangki

Sambungan atau lis boks kalo ada yang kropos mending diganti lempengan plat kemudian di las

Jangan lupa bagian bawah dikasih anti karat

Hati-hati memasang kelengkapan orisinil




VESPA ANTIK MAKIN DIMINATI

Skuter asal Italia, Vespa, makin diminati untuk dimiliki berbagai kalangan di Bali. Hal itu ditandai dengan peningkatan penjualan berbagai tipe kendaraan roda dua dengan bodi membulat itu.

Denpasar, 27/1 (Automotive.Roll) - Skuter asal Italia, Vespa, makin diminati untuk dimiliki berbagai kalangan di Bali. Hal itu ditandai dengan peningkatan penjualan berbagai tipe kendaraan roda dua dengan bodi membulat itu.

"Kebanyakan peminatnya memang penggemar berat yang `tidak bisa ke lain hati`. Semakin antik dan orisinal, semakin diminati sekalipun harganya tidak murah, terkadang bisa sampai Rp50 juta," kata pemilik gerai Vespa antik, Ibrahim, di Denpasar, Selasa.

Di gerainya yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Denpasar, mudah ditemui berbagai tipe Vespa antik. Mulai dari buatan `50-an sampai `70-an. Bukan sekedar menjual, Ibrahim juga mencantumkan tipe mesin, bodi, dan sekedar pengetahuan ringkas tentang Vespa yang dipajang.

Informasi tertulis itu, di antaranya tipe mesin VBB, VBA, atau PNA, untuk Vespa keluaran antara `60-an hingga `70-an. Di etalasenya juga terpajang berbagai aksesoris, baik yang orisinal pada jamannya ataupun replika, dengan harga bervariasi, antara Rp100.000 hingga Rp5 juta.

Tidak cukup itu saja, di belakang tokonya, terdapat satu bengkel las, mesin, dan cat. "Supaya Vespa yang dibeli itu betul-betul `sehat`, enak dipakai, bagus, dan membanggakan pemiliknya," kata Ibrahim.

Menurut Ibrahim, "perburuan" Vespa antik itu dilakukan ke berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, hingga Pulau Irian. Untuk itu, Ibrahim memiliki jaringan yang memberi informasi tentang keberadaan Vespa antik.

"Kami memang sengaja menyebar jaringan itu, karena persaingan untuk mendapatkan Vespa ini mulai sulit belakangan ini," katanya.

Saat dilihat ANTARA, seorang turis asal Eropa sedang melihat-lihat Vespa tipe Super 150 cc buatan 1966 yang diincar. Setelah melihat-lihat secara rinci, dolar demi dolar berpindah tangan setelah dokumen penjualan ditandatangani.

"Banyak juga turis yang mencari Vespa antik ke sini. Bagi mereka, harga yang tercantum jelas terjangkau, karena di Eropa, Australia, atau Amerika, harganya jauh lebih mahal. Kami juga telah memiliki kerja sama dengan perusahaan kargo internasional," kata Ibrahim.

Menurut Ibrahim, komunitas penggemar Vespa juga sering bertandang ke gerainya. "Sekedar ngobrol, cari aksesoris, menyervis kendaraan, sampai jual-beli juga bisa di sini. Kami sangat menyambut mereka," katanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar